Translate

Rabu, 03 Juli 2013

KERIS JALAK TILAM SARI MAJAPAHIT

Keris dapur : Jalak tilam sari
Pamor : Rojo gundolo ( orang tahiyat) + wos wutah
tangguh /perkiraan pembuatan jaman kerajaan majapahit
Warangka Gayaman






Sejarah Keris Tilam Sari

Keris ini di anggarkan telah di buat pada abad ke 15 iaitu di zaman Kerajaan Majapahit Runtuh (akhir). Berdasarkan fakta sejarah, semasa Kerajaan Majapahit dengan rajanya bernama Brawijaya Pamungkas atau Bre Kertabumi (Brawijaya V), beliau telah pergi ke Gunung Lawu kemudian Moksa yang masih terdapatnya Kerajaan Majapahit akan tetapi bukan lagi sebagai kerajaan yang besar. Pusat Kerajaan Tanah Jawa ketika itu ada di Demak Bintoro.
Ketika itulah, adanya seorang empu yang telah mengabdi dirinya kepada Kerajaan Majapahit sehingga pemerintahan Raja Brawijaya yang ke VII.

Maksud di sebalik falsafah empu terhadap dapur Tilam Sari adalah mengambil pengertian Tilam sebagai tempat pembaringan, tempat beristirahat dan daripada segi bahasa moden bermaksud tempat tinggal. Sari pula bermaksud harum, wangi, semerbak.
Pengertian Tilam Sari apabila di cantumkan adalah membawa makna bagi mendapatkan tempat berteduh yang harum semerbak baik di hadapan Tuhan Yang Maha Esa maupun sesama manusia. Konsep doa daripada empu yang diharapkan terhadap keris berdapur Tilam Sari adalah agar pemilik atau penghuni rumah yang merawat keris berdapur Tilam Sari akan selalu mendapatkan kemuliaan, kebahagiaan, kedamaian, nama yang harum, dihormati orang disekelilingnya dan selalu mendapatkan perlindungan keselamatan daripada Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagian orang menyebut Gundolorojo. Umumnya terletak ditengah sor-soran, namun adakalanya terletak agak ketengah bilah keris. Bentuknya mirip gambar mahluk yang menakutkan, kadang seperti perempuan kadang seperti laki-laki atau juga hewan. Rojogundolo yang bertuah biasanya yang dari pamor tiban dan bukan rekan.
Umumnya bersifat perlindungan terhadap pemiliknya, bisa digunakan menolak guna-guna, memindahkan mahluk halus, membersihkan rumah “angker” bahkan jika kerisnya istimewa bisa digunakan menyembuhkan orang yang kesurupan. Tergolong pamor tidak pemilih dan bisa juga terdapat di tombak atau pedang.

Pamor yang paling banyak dijumpai, bentuknya tidak teratur tetapi tetap indah dan umumnya tersebar dipermukaan bilah. Ada yang berpendapat pamor ini pamor gagal, saat si empu ingin membuat sesuatu pamor tetapi gagal maka jadilah Wos Wutah. Tetapi ini dibantah dan beberapa empu dan pamor ini memang sengaja dibuat serta termasuk pamor tiban. Pamor ini berkhasiat baik untuk ketentraman dan keselamatan pemiliknya, bisa digunakan untuk mencari rejeki, cukup wibawa dan disayang orang sekelilingnya, pamor ini tidak pemilih.   
SEGALANYA ATAS KEHENDAK ALLAH
Salam Budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar