Pamor : Rojo gundolo ( orang tahiyat) + wos wutah
tangguh /perkiraan pembuatan jaman kerajaan majapahit
Warangka Gayaman
Sejarah Keris Tilam Sari
Keris ini di anggarkan telah di buat pada abad ke 15 iaitu di zaman Kerajaan Majapahit Runtuh (akhir). Berdasarkan fakta sejarah, semasa Kerajaan Majapahit dengan rajanya bernama Brawijaya Pamungkas atau Bre Kertabumi (Brawijaya V), beliau telah pergi ke Gunung Lawu kemudian Moksa yang masih terdapatnya Kerajaan Majapahit akan tetapi bukan lagi sebagai kerajaan yang besar. Pusat Kerajaan Tanah Jawa ketika itu ada di Demak Bintoro.
Keris ini di anggarkan telah di buat pada abad ke 15 iaitu di zaman Kerajaan Majapahit Runtuh (akhir). Berdasarkan fakta sejarah, semasa Kerajaan Majapahit dengan rajanya bernama Brawijaya Pamungkas atau Bre Kertabumi (Brawijaya V), beliau telah pergi ke Gunung Lawu kemudian Moksa yang masih terdapatnya Kerajaan Majapahit akan tetapi bukan lagi sebagai kerajaan yang besar. Pusat Kerajaan Tanah Jawa ketika itu ada di Demak Bintoro.
Ketika
itulah, adanya seorang empu yang telah mengabdi dirinya kepada
Kerajaan Majapahit sehingga pemerintahan Raja Brawijaya yang ke VII.
Maksud di sebalik falsafah empu terhadap dapur Tilam Sari adalah mengambil pengertian Tilam sebagai tempat pembaringan, tempat beristirahat dan daripada segi bahasa moden bermaksud tempat tinggal. Sari pula bermaksud harum, wangi, semerbak.
Maksud di sebalik falsafah empu terhadap dapur Tilam Sari adalah mengambil pengertian Tilam sebagai tempat pembaringan, tempat beristirahat dan daripada segi bahasa moden bermaksud tempat tinggal. Sari pula bermaksud harum, wangi, semerbak.
Sebagian orang menyebut Gundolorojo. Umumnya terletak ditengah
sor-soran, namun adakalanya terletak agak ketengah bilah keris.
Bentuknya mirip gambar mahluk yang menakutkan, kadang seperti perempuan
kadang seperti laki-laki atau juga hewan. Rojogundolo yang bertuah
biasanya yang dari pamor tiban dan bukan rekan.
Umumnya bersifat perlindungan terhadap pemiliknya, bisa digunakan
menolak guna-guna, memindahkan mahluk halus, membersihkan rumah “angker”
bahkan jika kerisnya istimewa bisa digunakan menyembuhkan orang yang
kesurupan. Tergolong pamor tidak pemilih dan bisa juga terdapat di
tombak atau pedang.
Pamor yang paling banyak dijumpai, bentuknya tidak teratur tetapi tetap
indah dan umumnya tersebar dipermukaan bilah. Ada yang berpendapat pamor
ini pamor gagal, saat si empu ingin membuat sesuatu pamor tetapi gagal
maka jadilah Wos Wutah. Tetapi ini dibantah dan beberapa empu dan pamor
ini memang sengaja dibuat serta termasuk pamor tiban. Pamor ini
berkhasiat baik untuk ketentraman dan keselamatan pemiliknya, bisa
digunakan untuk mencari rejeki, cukup wibawa dan disayang orang
sekelilingnya, pamor ini tidak pemilih.
SEGALANYA ATAS KEHENDAK ALLAH
Salam Budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar